TARAKAN Qiblatku – Zainal Arifin Paliwang telah memikirkan sektor hulu dan hilir terkait harga udang di Kalimantan Utara (Kaltara). Bahkan, Zainal Arifin Paliwang yang kembali maju menggandeng Ingkong Ala bakal meneruskan kerja nyatanya meningkatkan ekonomi masyarakat Kaltara, di antaranya sektor petani pertambakan budidaya udang.
Kerja nyata yang telah dilakukan Zainal A Paliwang yakni melakukan sertifikasi lahan pertambakan yang telah dilakukan sejak 2022 lalu. Sertifikasi lahan pertambakan ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan Zainal, dan langsung mendapat perhatian pusat. Bahkan, Presiden Joko Widodo turun langsung ke Kaltara dalam pembagian sertifikat lahan pertambakan tersebut.
Juru Bicara (Jubir) Zainal – Ingkong (Ziap), Sabirin Sanyong menerangkan bahwa Zainal A Paliwang telah melakukan berbagai upaya yang bermanfaat bagi masyarakat Kaltara. Terkait sertifikasi lahan pertambakan merupakan salah satu langkah yang baik untuk para petani tambak. Menurutnya, langkah yang dipilih Zainal itu merupakan langkah awal dalam peningkatan admisnistrasi dan ekonomi sektor pertambakan di Kaltara.
Selama Zainal memimpin Kaltara sebagai Gubernur, sebanyak 1.514 petak tambak yang telah disetifikat. Namun, hingga kini baru 345 sertifikat yang diambil para pemiliknya. Sisanya, masih terkendala administrasi yang diberlakukan pemerintah yang harus dilengkapi para pemilik lahan tambak.
“171 ribu hektare lahan tambak yang terdata, masih ada yang masuk di kawas APL (Area Penggunaan Lain). Ada juga yang masuk ke dalam hutan konvensi dan kawasan hutan konvensi produksi. Ketiga jenis lahan tadi, perlakukannya beda – beda. Kalau kawasan APL, masih bisa dilakukan sertifikasi. Kalau kawasan konvensi dan produksi, kita harus berkoordinasi langsung dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan karena ini berkaitan dengan aturan yang diberlakukan pemerintah pusat. Tapi itu semua masih on progres. Jadi, sektor hulunya, Zainal sudah peduli melalui sertifikasi pertambakan. Harapannya, begitu lahan pertambakan ini sudah bersertifikat, maka petani tambak bisa mengajukan pinjaman di lembaga keuangan dan lain sebagainya,” papar Sabirin pada Kamis, 17 Oktober 2024.
Sertifikasi lahan pertambakan yang telah berlangsung tersebut, dipastikan akan kembali dilanjutkan Zainal-Ingkong jika ketika mendapat amanah dari masyarakat Kaltara pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltara 2024. Tak berhenti di sertifikasi lahan pertamabakan saja, Zainal – Ingkong akan melakukan berbagai program peningkatan lainnya. Di antaranya program bantuan kepada para petani pertamabakan dan kualitas hasil pertambakan.
Kata Sabirin, hal itu bukan isapan jempol belaka. Melalui program bantuan kepada petani tambak tersebut maka progres hilirisasi pertambakan Kaltara akan terwujud yang dimulai dari sektor hulunya. Zainal, dalam hal ini memikirkan secara berkelanjutan dalam peningkatan ekonomi Kaltara secara berkala.
“Selain sertifikat tambak, Pak Zainal juga memprogramkan bantuan pembuatan tanggul tambak. Sudah puluhan meter bahka kilo meter persegi lahan pertambakan yang telah dibantu. Setelah itu ada juga bantuan bibit udang hawai yang diuji coba di wilayah Bebatu. Setelah program bantuan itu, beliau (Zainal A Paliwang) melakukan pembentukan satgas pengendalian harga udang. Satgas itu, terbentuk ketika beliau mengumpulkan 8 cold storage dalam hal menanyakan mekanisme dan tata niaga,” tuturnya.
Dilanjutkan Sabirin, tak hanya para pemilik cold storage Zainal A Paliwang juga mendatangkan Dirjen KKP, para petani tambak, serta tokoh masyarakat. Pertemuan itu dilangsungkan dalam bentuk diskusi mencari jalan terbaik dalam hal hilirisasi pertambakan di Kaltara. Sehingga disepakati bersama terkait harga udang sebesar Rp150 ribu dengan tetap mengikuti mekanisme harga pasar secara global. Meski Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengeluarkan harga udang secara resmi, namun hal itu tidak bisa disama – ratakan, lantaran adanya perbedaan kualitas. Maka, dari hal ini, Zainal pun terus melakukan intropeksi dan penekanan terhadap tim satgas untuk selalu memperhatikan hal – hal yang berkaitan dengan kualitas dan harga, agar udang Kaltara dapat terus bersaing di kancah nasional maupun internasional.
“Dari harga Rp150 ribu kini sudah menjadi Rp243 ribu kalau tidak salah. Lalu untuk rantai dari penampungan jangan dilupakan dan jangan disepelehkan. Sebelum sampai ke cold storage, ada yang namanya pos – pos penampungan kecil tempat di mana awal mula datangnya udang dari berbagai wilayah. Mulai dari petani tambak hingga nelayan – nelayan, pos – pos ini bisa dibilang berjasa baik bagi nelayan maupun penampung menengah hingga cold storage. Maka pos – pos penampungan ini tidak boleh digantikan oleh yang namanya perusahaan daerah,” ujarnya.
Mengenai hal ini Sabirin berpendapat Perusda akan menjadi persaingan bagi rantai penampungan yang telah berjalan sejak lama. Sebab, jika dibangun Perusda maka Perusda yang dimaksud akan secara mudah mengambil alih peran dari rantai penampungan tersebut, untuk tujuan ekspor. Maka hal itu menurutnya belum bisa menjadi solusi bagi hilirisasi pertambakan di Kaltara.
“Katakanlah Perusda ini jalan, maka cold storage dan penampungan yang ada dan sudah berjalan bertahun – tahun ini akan tutup. Anggaplah salah satu cold storage seperti Mustika Aurora, jika itu berhenti produksi maka ada ribuan karyawan yang akan kehilangan pekerjaan di sana. Ini yang perlu dipikirkan secara baik dan benarnya bagaimana,” terangnya.
Ia berharap, pemerintah saat ini tidak hanya berpikir untuk pendapatan daerahnya, namun juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat secara luas. Sehingga, diperlukan langkah – langkah yang strategis dan secara bertahap dalam melakukan hilirisasi persoalan pertambakan di Kaltara. Salah satu langkah yang telah dilakukan Zainal saat menjabat sebagai Gubernur Kaltara, menurut Sabirin merupakan langkah yang patut didukung semua kalangan. Sebab, sudah sejak lama tidak ada pemimpin yang benar – benar serius dalam hal peningkatan maupun hilirisasi pertambakan di Kaltara.
“Kita masih sangat membutuhkan pemikiran seperti ini. Pak Zainal saya pastikan akan kembali melanjutkan program tersebut. Hilirisasi ini dapat diartikan sebagai suatu langkah yang maju bagi Kaltara. Jadi, Zainal A Paliwang tidak hanya sekedar berjanji, tapi sudah melakukan aksi nyata di sektor ini,” pungkasnya. (*/n)
Tim Parpol dan Relawan Kharisma Kembali Fokus pada Kerja Pemenangan
TARAKAN Qiblatku – Pasca putusan Bawaslu Tarakan melalui sentra Gakkumdu atas dugaan money politik yang dilaporkan tidak memenuhi unsur, Tim...
Discussion about this post