TORAJA UTARA (Qiblatku) – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum., memaparkan potensi besar wilayah Kaltara dalam mendukung pembangunan nasional pada Seminar Nasional “The Legend of Pongtiku II” digelar di Ballroom D’Rij Hotel, Toraja Utara, Sulawesi Selatan pada Senin (7/7).
Mengusung tema “Peran Sulawesi sebagai Interkoneksi Indonesia Menghadapi 100 Tahun Indonesia”, seminar ini diinisiasi Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI) menjadi panggung kolaborasi pemimpin wilayah timur Indonesia dalam menyongsong masa depan Indonesia Emas 2045.
Dalam pemaparannya, Gubernur Zainal menyampaikan bahwa provinsi Kaltara saat ini masuk dalam kawasan wilayah Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II. Melalui jalur laut perdagangan ini, terdapat Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) terbesar di dunia.
Jelasnya, KIHI kini ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) seluas 11.000 hektare. Bahkan, pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo, kawasan ini diproyeksikan akan diperluas hingga 30.000 hektare sebagai pusat hilirisasi nasional.
“Saya sudah melihat langsung kawasan industri seperti di Tuban dan Kendal, yang luasnya hanya 3.000 hektare tapi begitu produktif. Bayangkan potensi Kaltara dengan kawasan tiga kali lebih besar, ini peluang emas bagi investasi dan percepatan ekonomi daerah,” kata Gubernur Zainal.
Ia juga mengungkapkan Kaltara memiliki cadangan energi bersih yang melimpah, potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di provinsi mencapai 22.000 megawatt, dinilai cukup untuk memasok kebutuhan listrik seluruh Kalimantan bahkan hingga ke Sulawesi.
“Energi ini bukan hanya cukup untuk kita. Ini energi yang bisa kita bawa ke luar daerah. Kita punya sumber daya yang luar biasa, dan ini menjadi bagian penting dari kontribusi Kaltara bagi ketahanan energi nasional,” jelasnya.
Di aspek kesejahteraan, Gubernur Zainal mengungkapkan Kaltara di tahun 2021–2022, sempat mengalami kenaikan angka kemiskinan akibat pandemi COVID-19. Namun, sejak 2023 angka tersebut mulai berhasil ditekan berkat intervensi kebijakan dan program-program pemberdayaan.
“Kami berharap dukungan dari pemerintah pusat, kementerian, dan lembaga terkait untuk terus memberikan perhatian kepada wilayah-wilayah yang memiliki potensi besar namun masih membutuhkan penguatan program pembangunan,” ucapnya.
Berdasarkan data yang dirilis BPS tahun 2022, di sektor pertambangan berhasil menyumbang 36,42 persen terhadap PDRB Kaltara yang mencapai Rp138,72 triliun. Hasil tambang ini meliputi minyak bumi, gas alam, emas, dan CPO.
Di sektor pertanian, Kaltara memiliki total luas lahan sebesar 7,8 juta hektare, dengan luas sawah mencapai 8.260 hektare pada tahun 2024. Bebernya, varietas kopi jantan dengan biji tunggal yang menjadi keunikan tersendiri merupakan produk unggulan Kaltara.
Lalu sektor perikanan sangat menjanjikan, ia menyebutkan bahwa tambak-tambak organik yang dikelola masyarakat lokal di Kaltara memiliki ukuran besar, bahkan hingga 25 hektare per unit, dan mampu memproduksi hasil laut secara alami tanpa perlu pakan tambahan.
“Udang windu dan kepiting bakau menjadi komoditas unggulan ekspor yang tumbuh subur di wilayah ini,” ujar Gubernur Zainal.
Di akhir pemaparannya, Gubernur Zainal juga menyinggung potensi wisata budaya di Kaltara yang memiliki 43 hingga 45 desa wisata aktif. Ia berharap konektivitas pariwisata antara Kalimantan dan Sulawesi bisa semakin kuat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif dan pelestarian budaya.
“Kaltara bukan hanya kaya, tapi juga siap menjadi simpul penting pertumbuhan ekonomi hijau dan kesejahteraan Indonesia. Kami membuka pintu untuk kolaborasi dan investasi, termasuk dari saudara-saudara kami di Sulawesi dan seluruh Indonesia,” pungkasnya.
Dalam seminar ini turut menghadirkan narasumber Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, SE., Gubernur Sulawesi Tenggara, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, S.E., M.M., Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sudjatmiko, Rektor Universitas Kristen Indonesia (UKI) Toraja, Prof. Dr. Oktavianus Pasoloran, S.E., M.Si., Ak., CA. (dkisp)
Discussion about this post