TARAKAN (Qiblatku) — Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kalimantan Utara, Kombes Pol. Budi Rachmat, S.I.K., M.Si., menghadiri acara siaran langsung Dialog Luar Studio bertema “Meneguhkan Semangat Sumpah Pemuda di Era Post-Truth: Peran Media dan Generasi Muda Penjaga Kebenaran” yang diselenggarakan oleh RRI Tarakan, bertempat di Aula Universitas Terbuka Tarakan, Selasa (28/10).
Acara ini digelar dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda sekaligus merespons tantangan era post-truth, dimana arus informasi yang masif kerap mengaburkan fakta dan memicu disinformasi. Hadir sebagai narasumber bersama Kabid Humas, Kepala DKISP Tarakan Endah Sarastiningsih, S.Pd., M.Pd., dan Ketua Dewan Kehormatan PWI Kaltara H. Rachmat Rolau.
Dalam diskusi yang berlangsung interaktif, Kombes Pol. Budi Rachmat menegaskan bahwa tantangan terbesar bangsa saat ini bukan hanya berasal dari ancaman fisik, tetapi juga dari ancaman digital yang berpotensi memecah belah persatuan melalui hoaks dan ujaran kebencian. “Sumpah Pemuda mengajarkan kita tentang satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa. Di era post-truth ini, nilai-nilai itu harus kita wujudkan dalam bentuk satu kesadaran digital,” tegasnya. “Pemuda harus menjadi agen verifikasi, bukan penyebar hoaks.”
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara kepolisian, media yang kredibel, dan semangat kritis dari generasi muda dalam menjaga keutuhan bangsa. “Polri melihat generasi muda sebagai garda terdepan dalam menjaga kebenaran. Literasi digital, semangat persatuan, dan keberanian menyuarakan fakta adalah senjata utama melawan hoaks dan propaganda,” ujarnya.
Beberapa poin utama yang dibahas dalam dialog ini meliputi:
• Aktualisasi Nilai Sumpah Pemuda dalam konteks kekinian
• Tantangan Era Post-Truth yang mengaburkan batas antara fakta dan opini
• Peran Media dan Literasi Digital sebagai benteng kebenaran
• Strategi Generasi Muda dalam menjaga integritas informasi dan semangat kebangsaan
Kabid Humas yakin bahwa dengan sinergi antara institusi kepolisian, media yang bertanggung jawab, dan partisipasi aktif generasi muda, bangsa Indonesia dapat terus menjaga persatuan dan menangkal bahaya disinformasi digital.(Hmspld)







Discussion about this post